Material RDF, Mengapa Akrilik?
Sejak memperkenalkan rdf ke forum koi, pertanyaan yang sering diajukan salah satunya adalah mengenai material dasar rdf yaitu akrilik (nama kimia Polymethyl methacrylate atau PMMA) atau ada juga permintaan pesanan jika menggunakan bahan seperti pp (polypropylene) atau pe (polyethylene) dan pvc. Terutama untuk yang pernah lihat rdf secara langsung atau youtube, secara sepintas memang terlihat jika rdf menggunakan bahan akrilik seperti riskan karena terlihat mudah pecah (karena transparan), namun perlu diingat bahwa akrilik lebih kuat 17-24 kali lebih kuat dari kaca dan lebih lentur, banyak digunakan pada produk outdoor dimana plastik lain tidak tahan cuaca, bahkan aplikasi luar angkasa, aquarium raksasa dll.
Namun apakah hanya itu alasan menggunakan akrilik? dibawah ini admin mencoba menjelaskan lebih detil alasan memilih akrilik dan juga tantangan jika berpindah ke bahan lain.
Awal mulanya adalah prototyping, akrilik adalah bahan yang menurut admin paling gampang untuk prototyping, dan akrilik yang pertama diingat jika berkaitan dengan "air dan ikan" karena umum digunakan untuk akuarium . jadi setelah prototype jadi dan ditest, ada kendala dalam beberapa minggu mesh atau saringan mampet sampai susah dibersihkan dengan sprayer. Sumbatan bukan karena kotoran ikan namun karena adanya lapisan yang dibentuk oleh koloni bakteri yang sifatnya cukup keras dan melekat erat pada media mesh/saringan.
Dari beberapa informasi yang didapat, penggunaan UV-C adalah cara paling baik mempertahankan atau mencegah mesh tersumbat lebih cepat karena koloni bakteri karena sifatnya yang germicidal.
Namun penggunaan sinar UV pada plastik mempunyai problem sendiri yaitu menyebabkan depolimerasi atau degradasi plastik menjadi rapuh, getas dan hancur, dan memang dari informasi youtube, rdf yang mengunakan UV dalam drum seacara resmi dari pabrik adalah rdf yang berbahan stainless steel! , lalu bagaimana dengan akrilik ? visi awal adalah membuat rdf yang ekonomis dari segi investasi, operasional dan maintenance dan UV-C sudah ditetapkan sebagain komponen yang "must" dalam rdf ini.
Titik terang didapat setelah dilakukan studi lebih serius, utamanya adalah artikel :
http://www.rtpcompany.com/technical-info/chemical-resistance/
Dan ada juga
http://www.plasticmentor.com/97/which-plastic-materials-are-uv-stable/
dan juga artikel di bawah menjelaskan kenapa UV-C lebih berpengaruh terhadap plastik dan tidak spenuhnya bisa dilindungi oleh additive sekalipun, additive untuk outdoor hanya melindungi UV tipe A dan B saja :
https://www.layfieldgroup.com/Geosynthetics/Tech-N...
Jadi akrilik secara ilmiah lebih tahan terhadap radiasi UV terutama UVC. Bahan HDPE atau bahan lain memang bisa diperkuat dengan tambahan additive untuk tahan UV dari matahari yang adalah hanya UV-A dan UV-B (UV-C dari matahari diserap oleh lapisan ozon sebelum mencapai bumi), tapi karena UV yang kita bicarakan adalah radiasi intens terus menerus dari UV-C, bahan paling cocok menurut admin adalah akrilik.
Jadi selain kelebihan yang transparan, lebih kuat 17-24x dari kaca, akrilik juga ternyata lebih tahan cuaca dan sinar matahari, banyak aplikasi kritikal outdoor yang menggunakan akrilik, jika tertarik pembaca tinggal browsing melalui google "pmma wiki" atau "thermoplastic uv resistance" atau "pmma uv resistance".
Bagaimana untuk ketahahan terhadap benturan ? satu hal adalah menambah ketebalan akrilik, dan paling penting adalah menjaga supaya jangan terbentur atau jatuh !, perlakukan rdf anda seperti akuarium. bahan apapun termasuk stainless steel akan rusak juga jika jatuh, bukan rusak stainless nya tetapi komponen lain yang ada dan paling lemah yang menjadi bagian dari rdf akan rusak juga, betul ?